Musafir Merindu

Jejak langkah musafir yang kian jauh
Menapaki setiap pulau tanpa keluh
Hingga temukan tempat nyaman untuk berteduh
Ya rasanya rindang
Rumah itu begitu menyejukkan
Ramai tawa canda dan riuh angin disetiap malam
Pemandangan Senja yang selalu pekat dengan penuh ke indahan
Juga cahaya rembulan dibalik jendela setiap malam
Waktu kian lama makin berkurang
Hingga tiba waktunya musafir pulang
Disetiap perjalanan memang ada perbedaan persimpangan
Perbedaan tempat berpijakpun kadang menjadi alasan perpisahan
Rumah rantauan selalu terkenang
Rinduku kian membentang
Ibarat candu yang kian memabukkan
Rinduku memang bertuan
Semoga tersampaikan
Komentar
Posting Komentar